Teknologi AI Masuk Pesantren: Cara Baru Menilai Pembelajaran Agama Islam
Teknologi AI Masuk Pesantren: Cara Baru Menilai Pembelajaran Agama Islam
Pernah bayangin robot bantuin guru ngaji? Di Pesantren Raudlatul Hasaniyah, hal ini bukan lagi fiksi ilmiah. Mereka mulai mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran dan penilaian pendidikan agama Islam. Tiga alat utama yang digunakan: Turnitin, Scribo AI, dan ChatGPT. Hasilnya? Penilaian jadi lebih cepat, akurat, dan relevan dengan zaman.
Kenapa Penilaian Harus Berubah?
Dalam dunia pendidikan, terutama di pesantren, penilaian sering kali bersifat subjektif dan memakan waktu. Guru harus membaca puluhan bahkan ratusan tulisan santri satu per satu. Ini bikin proses belajar jadi lambat dan kadang kurang objektif. Nah, dengan perkembangan teknologi, muncul peluang baru untuk membuat penilaian jadi lebih efisien dan adil.
Tiga Senjata AI yang Dipakai di Pesantren
-
Turnitin – Alat pendeteksi plagiarisme yang sering dipakai di kampus-kampus. Di pesantren, Turnitin digunakan untuk mengecek keaslian tulisan santri. Jadi, mereka didorong untuk berpikir kritis dan menulis dari hati, bukan sekadar copy-paste.
-
Scribo AI – Ini alat bantu menulis otomatis yang bisa memberi umpan balik instan. Scribo AI membantu santri memperbaiki struktur kalimat, tata bahasa, dan gaya penulisan mereka, tanpa harus menunggu koreksi dari guru.
-
ChatGPT – Asisten AI yang bisa menjawab pertanyaan, memberi penjelasan, bahkan membantu brainstorming ide tulisan. Dengan bimbingan yang tepat, santri bisa menggunakan ChatGPT sebagai teman diskusi yang seru dan informatif.
Hasilnya Gimana?
Penelitian menunjukkan bahwa penerapan ketiga alat ini di Madrasah Aliyah Pesantren Raudlatul Hasaniyah berdampak positif. Santri jadi lebih mandiri, aktif, dan kreatif dalam menyusun tugas. Guru juga merasa terbantu karena proses penilaian lebih cepat dan transparan. Bahkan, santri mulai terbiasa menggunakan teknologi sebagai bagian dari proses belajar, bukan sekadar hiburan.
Tantangannya Apa?
Tentu saja, tidak semua berjalan mulus. Beberapa santri masih butuh bimbingan dalam menggunakan teknologi secara bijak. Selain itu, perlu pelatihan untuk guru agar bisa memanfaatkan alat-alat ini secara maksimal. Tapi dengan pendekatan yang tepat, tantangan ini justru bisa jadi peluang untuk memperkuat sistem pembelajaran berbasis digital di pesantren.
Kesimpulan: Penerapan AI seperti Turnitin, Scribo AI, dan ChatGPT dalam penilaian pembelajaran agama Islam bukan hanya mungkin, tapi sudah terbukti membawa perubahan positif. Pesantren yang dikenal tradisional kini mulai memeluk inovasi digital demi meningkatkan kualitas pendidikan. Siapa sangka, belajar agama dan teknologi bisa berjalan beriringan?
Sumber: Sofa, A. R., Anam, K., Ramadhani, K., Hasan, M., Amin, M. H. S., & Helmi, M. (2025). Pengembangan penilaian pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis Turnitin, Scribo AI, dan ChatGPT di Pesantren Raudlatul Hasaniyah: Implementasi dan strategi pada siswa Madrasah Aliyah. Indonesian Research Journal on Education, 5(2), 775-781.
Komentar
Posting Komentar