Fitrah Manusia dalam Islam: Konsep dan Peranannya dalam Kehidupan



Fitrah Manusia dalam Islam: Konsep dan Peranannya dalam Kehidupan

Apa Itu Fitrah Manusia?

Dalam Islam, manusia dilahirkan dengan fitrah, yaitu kecenderungan alami untuk mengenal dan mengakui keesaan Allah. Konsep ini sering disalahartikan sebagai "tabula rasa" atau kertas kosong, seperti yang dikemukakan oleh John Locke. Namun, Islam memandang bahwa manusia lahir dengan potensi bawaan, bukan sekadar lembaran kosong yang bisa diisi oleh lingkungan semata.

Fitrah ini mencakup potensi spiritual, intelektual, dan moral. Setiap manusia memiliki bawaan untuk menerima tauhid (keesaan Allah) serta kecenderungan terhadap kebaikan dan kebenaran. Oleh karena itu, pendidikan dan lingkungan berperan besar dalam mengembangkan atau mengubah fitrah seseorang.

Fitrah dan Pengaruh Lingkungan

Sejak kecil, manusia dibentuk oleh lingkungan dan keluarga. Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap anak yang lahir berada dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa meskipun manusia memiliki kecenderungan alami terhadap tauhid, faktor lingkungan dan pendidikan sangat mempengaruhi keyakinan dan perilakunya. Jika seorang anak dibesarkan dalam lingkungan yang penuh nilai-nilai kebaikan dan keislaman, maka ia akan berkembang menjadi pribadi yang berakhlak baik. Sebaliknya, lingkungan yang negatif dapat mengarahkan seseorang ke jalan yang menyimpang.

Fitrah dan Pendidikan Islam

Islam menempatkan pendidikan sebagai sarana utama dalam menjaga dan mengembangkan fitrah manusia. Pendidikan agama Islam bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter agar seseorang tetap berada di jalur kebaikan.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), sesuai fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Ar-Rum: 30)

Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Pendidikan Islam bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara akal, hati, dan ruh agar manusia tetap berada di jalur yang benar.

Menjaga dan Mengembangkan Fitrah

Agar fitrah tetap terjaga, ada beberapa hal yang perlu dilakukan:

  1. Pendidikan yang Baik
    Pendidikan, baik dari keluarga maupun sekolah, harus memberikan pemahaman yang benar tentang tauhid dan nilai-nilai Islam.

  2. Lingkungan yang Positif
    Memilih lingkungan pergaulan yang baik sangat penting agar seseorang tetap berada di jalur kebenaran.

  3. Mendekatkan Diri kepada Allah
    Ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berzikir dapat menjaga kebersihan hati dan memperkuat fitrah manusia.

  4. Menjaga Akhlak
    Berperilaku jujur, adil, dan penuh kasih sayang adalah bagian dari menjaga fitrah manusia yang suci.

Kesimpulan

Fitrah manusia dalam Islam adalah anugerah yang harus dijaga dan dikembangkan. Setiap individu memiliki potensi kebaikan sejak lahir, namun pendidikan, lingkungan, dan usaha pribadi sangat berpengaruh dalam mengembangkan potensi tersebut. Dengan pendidikan Islam yang baik, manusia dapat menjaga keseimbangan antara akal, hati, dan ruh, sehingga mampu menjalani kehidupan sesuai dengan tujuan penciptaannya sebagai khalifah di bumi.

Sumber:
Wasik, W., Zainuddin, A., & Karim, A. M. (2022). Fitrah Manusia Dalam Pandangan Islam. Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman, 8(2), 284-298.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nilai dan Konsep dalam Berbagai Agama: Pemahaman yang Menghubungkan Umat Manusia

Fitrah Manusia dalam Islam: Konsep dan Peranannya dalam Kehidupan

Sejarah Perkembangan Pemikiran Etika: Dari Yunani Kuno hingga Zaman Modern